Seekor angsa terkucil dari kawanannya
Tak ada satu pun yang menemaninya
Hanya angin yang berhembus
Hanya waktu yang silih berganti
Angin, Kegelapan, Sunyi..
Sepi, Airmata, Sendiri..
Hanya itu diriku
Sungguh pahit dan getir
Terbebeni derita kehidupan seorang diri
Terasa berat melangkah
Terbayang dalam pikiran
Meronta-ronta sampai darah bercucuran
Kadang merasa ingin akhiri hidupnya
Namun dia tetap tegar
Lalui semua dengan ketegaran
Dan kesabaran hati
Berharap ada cahaya
Yang dapat menemaninya
Memberikan kehidupan yang baru dan indah
Bersama cahaya itu selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar